politik dan pemerintahan negara kamboja
POLITIK DAN PEMERINTAHAN ASIA TENGGARA
DISUSUN OLEH KELOMPOK KAMBOJA :
IRSAN : C1A415108
FICRAM
AL-FACRY :
C1A415126
WA ODE
MARYAM : C1A415102
OKTAVIA
PUTRISWEARAWATI : C1A415066
MARLIYANTI : C1A415076
MULIANA : C1A415088
MUTMAINNAH : C1A415006
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTASILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas berkat rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas kelompok yang berjudul “Negara Kamboja”.
Penulisan ini merupakan
salah satu tugas dari mata kuliah Politik dan pemerintahan asia tenggara dengan
dosen pengampuh yaitu IBU SHINTA ARJUNITA.S.IP, M.SOS
Dalam penulisan tugas
kelompok ini, kami mengakui bahwa masih banyak memiliki kekurangan dalam teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi menyempurnakan pembuatan tugas kelompok ini. Semoga tugas
kelompok ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kendari,
23 november 2017
Atas Nama Kelompok kamboja
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .................................................................................... ......... 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................... ......... 1
C. Tujuan
............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil
Negara Kamboja .................................................................................. 2
.1
Bendera Negara Kamboja .......................................................... 3
2 Lambang Negara Kamboja..........................................................
3
3 ciri dan letak geografis………………………………………......4
4. komposisi penduduk…………………………………………....5
5. Sumber Daya Alam…………………………………………......6
6. kebudayaan kamboja………………………………………........7
B. Sejarah
Kamboja ............................................................................................. 9
C. Kehidupan
Sosial Kamboja ........................................................................... 11
D. Politik
dan pemerintahan Kamboja ................................................... .......... ..12
1. Sejarah
dan bentuk pemerintahan kamboja………...…......12
2. Bentuk
dan system pemerintahan kamboja…………….....12
E. Perekonomian
Kamboja ................................................................................ 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kamboja merupakan sebuah negara monarki konstitusional
di Asia Tenggara, dan merupakan penerus dari Kekaisaran Khmer.
Kamboja berbatasan dengan Thailand (barat), Laos (utara), Vietnam (timur),
dan Teluk Thailand (selatan). Negara ini dilewati oleh Sungai Mekong
dan Danau Tonle Sap.
Kamboja yang
mempunyai nama lain Kampuchea (bahasa Khmer), Cambodge (bahasa
Perancis), Cambodia (bahasa Inggris), merupakan suatu negara yang terletak di
Semenanjung Indocina bagian barat daya. Pada masa pra kolonial, Kamboja
merupakan suatu kerajaan yang besar dengan wilayah yang membentang dari laut
Cina Selatan sampai perbatasan Birma, tetapi sekarang Kamboja hanyalah sebuah
negara kecil di Asia Tenggara dengan luas sekitar 181.035 kilometer persegi.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini
yaitu sebagai berikut :
1.
Bagaimana profil Negara kamboja ?
2.
Bagaimana sejarah Negara kamboja ?
3.
Bagaimana kehidupan sosial masyarakat Kamboja ?
4.
Bagaimana keadaan politik dan pemerintahan Kamboja ?
5.
Bagaimana perekenomian dari Negara Kamboja?
C.
TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui profil Negara kamboja
2.
Untuk mengetahui sejarah Negara kamboja
3.
Untuk mengetahui kehidupan sosial masyarakat Kamboja
4.
Untuk mengetahui keadaan politik dan pemerintahan Kamboja
5.
Untuk mengetahui perekenomian dari Negara Kamboja
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROFIL
NEGARA KAMBOJA
Nama
Resmi : Kerajaan Kamboja (Kingdom of
Cambodia)
Nama
Lokal : Preahreacheanachakr Kampuchea
Bentuk
Pemerintahan : Monarki Konstitusional
Bentuk Negara : Kesatuan
Sistem pemerintahan : Parlementer
Kepala
Negara :
Raja Norodom SIHAMONI (sejak 29 Oktober
2004)
Kepala
Pemerintahan : Perdana
Menteri HUN SEN (sejak 14 Januari 1985)
Ibukota
: Phnom
Penh
Luas
Wilayah : 181,035 km2
Jumlah
Penduduk : 15.957.223 jiwa
Pertumbuhan
Penduduk : 1, 56%
Bahasa
Resmi : Bahasa Khmer
Agama
: Buddha (resmi) 96.9%, Islam 1.9%,
Kristen 0.4%
Mata
Uang : Riel Kamboja (KHR)
Hari
Nasional : 9 November 1953 (Hari Kemerdekaan
dari Perancis)
Lagu
Kebangsaan : “Nokoreach” (Royal Kingdom)
1. Bendera
Negara Kamboja

Bendera
Nasional: Terdiri dari tiga segi panjang melintang yang sejajar, di tengahnya
adalah segi panjang agak lebar warna merah, di atas dan bawahnya adalah segi
panjang warna biru. Warna merah melambangkan keberuntungan dan kegembiraan,
warna biru lambang terang dan kebebasan. Di bagian tengah jalur warna merah
terdapat gambar Angkor Watt putih dengan pinggiran emas. Angkor Watt adalah
bangunan Buddha yang tersohor, melambangkan sejarah Kamboja yang panjang dan
budayanya yang tua.
2.
Lambang
Negara Kamboja
Pedang
raja di dalam gambar berbentuk belah ketupat berada di atas sebuah baki,
melambangkan supremasi kekuasaan raja, lalu atap berbentuk payung lima susun
dikawal oleh singa di kedua sisinya dalam budaya adat Kamboja, angka lima
melambangkan kesempurnaan dan keberuntungan, daun palem di kedua sisi
melambangkan kemenangan. Pita di bagian dasar tertulis "Raja Kerajaan
Kamboja" dalam bahasa Kamboja. Seluruh gambar melambangkan Kerajaan
Kamboja di bawah pimpinan raja adalah sebuah negara kesatuan, utuh, bersatu dan
bahagia.
3.
Letak
dan Ciri Geografisnya
Kamboja mempunyai area seluas
181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timur laut
dan Vietnam di timur dan tenggara. Ketampakan geografis yang menarik di Kamboja
ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap.
Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian
sekitar 1.813 mdpl.
Ketampakan geografis yang menarik
di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di
Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang
berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Lokasi : Asia tenggara, berbatasan dengan teluk Thailand
Koordinat Geografi : 13 00 U, 105 00 T
Wilayah :
Total181.040 km2 dengan daratan 176.520 km2 dan Perairan: 4.520km
Garis pantai : 443 km
Perbatasan Darat : Total 2.572 km2 negara perbatasan :
Laos 541 km, Thailand 803 km, Vietnam 1.228 km
Iklim :
tropis, musim monsoon (mei sampai November); musim panas (Desember sampai
april);
Letak geografis negara beriklim
tropis itu bersebelahan dengan sejumlah negara anggota ASEAN. Wilayah bagian
tengah Kamboja adalah sebuah basin atau cekungan yang dikelilingi oleh dataran
yang luas. Wilayah Kamboja dialiri oleh Sungai Mekong yang merupakan sungai
terpanjang di negara ini. Sebelah tenggara cekungan terdapat delta Sungai
Mekong, sedangkan di sebelah utara dan barat daya cekungan terdapat beberapa rangkaian
pegunungan. Di bagian timur Kamboja berupa dataran tinggi. Ketampakan geografis
yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat
banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang
berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Iklim Kamboja didominasi oleh
monsun. Rata-rata suhu di Kamboja antara 21 sampai 35 °C. Kamboja memiliki dua
musim. Musim hujan terjadi pada Mei sampai Oktober, rata-rata suhu saat musim
hujan adalah 22 °C. Musim kemarau berlangsung dari November sampai April dan
suhu rata-ratanya bisa mencapai 40 °C pada bulan April. Bencana banjir pernah
terjadi pada tahun 2001 dan kembali terjadi pada tahun 2002.
4.
Komposisi
Penduduk
Agama Buddha Theravada adalah agama
resmi di Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk.
Terdapat 4.392 wihara di kamboja .Agama terbesar kedua adalah Islam yang
merupakan etnis Chams dan Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong
Cham. Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini. Satu persen penduduk Kamboja
memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti
dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di
Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk Kamboja. Agama Buddha
Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang
Vietnam di Kamboja.
Bahasa resmi penduduk Kamboja
adalah bahasa Khmer. Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Prancis, sebagian
besar penduduk beragama Buddha. Jumlah penduduk negara ini 11.168.000 jiwa.
Sebagian besar penghidupan penduduknya di sektor pertanian. Hasil pertanian di
Kamboja adalah beras, jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain
sebagainya. Sedangkan hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas.
Hasil industri Kamboja adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak.
Suku bangsa khemer adalah yang
terbesar populasinya,sedangkan suku-suku yang ada di pegunungan (Hill Tribes)
sebagai minoritas,diikuti suku bangsa pendatang seperti
Vietnam,Burma,Thailand,Eropa,China dan beberapa keturunan melayu dari Malaysia.
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama
Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga
memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu
festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja
juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian
klasik Khmer, tarian rakyat, dan tarian sosial.
Seni dan pertunjukan tradisional
biasanya digunakan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Khmer pada beberapa
abad lalu, seperti yang digambarkan pada pahatan timbul Angkor Wat.
Bagaimanapun, saat Khmer Merah memerintah di Kamboja dari tahun 1975 hingga
1979, banyak seni Khmer yang dilarang dan dihancurkan, termasuk kuil-kuil.
Banyak juga penari, penyanyi, dan artis yang dibunuh.
Tari Tradisional Kamboja (Robam)
Ratusan tahun yang lalu, Robam (tari) Apsara ditampilkan hanya untuk Kerajaan
Khmer, walaupun setelah itu tarian ini juga ditampilkan untuk perayaan khusus
Kerajaan, seperti perayaan setelah menang dari perang. Akan tetapi sebuah
serangan yang dilakukan Kerajaan Siamese (sekarang Thailand) pada abad ke-15
berimbas ke Robam Apsara. Serangan tersebut memaksa Kerajaan Khmer untuk
memindahkan ibu kota mereka ke Phnom Penh dan sejak itu tarian ini pun hanya
dipertunjukkan secara terbatas hanya di kalangan istana.
5.
Sumber Daya Alam
Kamboja merupakan salah satu negara yang memiliki komoditas utama seperti
pakaian, kayu, karet, beras, ikan, tembakau dan alas kaki. Kamboja memiliki hutan kayu yang paling
berharga dan penghasil permata yang paling produktif di dunia
(kecuali berlian). Kamboja, sebagian besar wilayahnya merupakan daratan yang
subur karena di sana terdapat salah satu sungai terbesar di Asia, yaitu Sungai
Mekong.
Sebenarnya, Kamboja bisa menjadi sebuah negara yang kaya. Karena dalam
beberapa tahun belakangan ini, kondisinya lebih baik dari Ethiopia, Turki,
Peru, Mesir, Afganistan atau Irak. Namun dengan tidak stabilnya kondisi
politik, maka kemungkinan pertumbuhan ekonomi tidak dapat terwujud.
Pertanian
padi merupakan tanaman utama, penanamannya terutama di sekitar Tonselap,
istimewa dekat Battambang. Disepanjang sebelah menyebelah hilir Mekong dan di
selatan Kompong Cham pada umumnya penghasilan padi rendah, namun demikian masih
terdapat kelebihan padi utnuk diekspor karena penduduknya tidak banyak.
Getah
merupakan tanaman ladang yang paling penting dan juga sebagai bahan ekspor
utama bagi negeri ini. Daerah penanamannya di sepanjang bukit Cardamon dan di
tanah tinggi Annam dekat Kompong Cham. Lada hitam termasuk penting, terutama
diusahakan orang Cina dan merupakan bahan ekspor. Daerah penanamannya di
pegunungan Gajah dekat Kampot. Tanaman lain yang diusahakan merupakan tanaman
kering seperti tembakau, kapas, kacang tanah, jagung, kapuk, tebu dan
lain-lain. Tanaman ini terutama terdapat di tanah pamah sepanjang Mekong dan
Tonselap, sedangkan Jute di sekitar Battambang untuk membuat goni, beras dan
tikar kasar.
Perikanan
merupakan kegiatan kedua besarnya di negara ini, kebanyakn para petani menjadi
nelayan pada musim kering. Daerah perikanan terpenting ialah Tonselap yang
menghasilkan 50% dari jumlah tangkapan ikan di Khmer. Daerah perikanan lainnya
meliputi kawasan pinggir laut di sepanjang Mekong dan cabang-cabangnya di sawah
padi dan paya-paya. Sebagian besar hasil tangkapan ikan di negara ini telah
dijadikan bahan ekspor. Bahan galian (pertambangan) kurang penitng, karena
jumlahnya kecil, hanya fosfat dan biji besi yang ditambang dalam jumlah besar.
Biji besi terdapat dekat Phnom Penh dan posfat dekat Kampot dan Battambang.
6.
Kebudayaan
Negara Kamboja
Seni dan pertunjukan tradisional biasanya digunakan
sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Khmer pada beberapa abad lalu, seperti
yang digambarkan pada pahatan timbul Angkor Wat. Bagaimanapun, saat Khmer Merah
memerintah di Kamboja dari tahun 1975 hingga 1979, banyak seni Khmer yang
dilarang dan dihancurkan, termasuk kuil-kuil. Banyak juga penari, penyanyi, dan
artis yang dibunuh. Sekarang Kamboja dengan bantuan dari negara-negara asing,
mencoba untuk menghidupkan kembali seni dan budaya tradisionalnya. Saat ini
pertunjukan seni tradisional seperti tarian Apsara, paling banyak diadakan oleh
organisasi swasta, seperti hotel dan restoran.
Ø Tari Tradisional Kamboja (Robam)
Tari Tradisional Kamboja (Robam) Ratusan tahun yang
lalu, Robam (tari) Apsara ditampilkan hanya untuk Kerajaan Khmer, walaupun
setelah itu tarian ini juga ditampilkan untuk perayaan khusus Kerajaan, seperti
perayaan setelah menang dari perang. Akan tetapi sebuah serangan yang dilakukan
Kerajaan Siamese (sekarang Thailand) pada abad ke-15 berimbas ke Robam Apsara.
Serangan tersebut memaksa Kerajaan Khmer untuk memindahkan ibu kota mereka ke
Phnom Penh dan sejak itu tarian ini pun hanya dipertunjukkan secara terbatas
hanya di kalangan istana. Saat ini Tari Apsara dapat ditonton di hotel dan
restoran di Phnom Penh.
Ø Buong Suong
Sejarawan mempercayai Buong Suong adalah tarian Khmer
yang paling kuno. Tarian dibawakan satu kali, di bawah perintah Kerajaan untuk
meminta hujan pada dewa-dewa selama musim kering dan berkah untuk rakyat
Kerajaan Khmer.
Ø Robam Trot (Tari “Troddi”)
Tarian rakyat tradisional Khmer ini biasanya
ditampilkan selama perayaan-perayan Tahun Baru Kamboja. Dipercaya bahwa tarian
ini sebenarnya berasal dari bagian barat (barat laut) Kamboja saat masyarakat
Khmer belum terpengaruh oleh budaya India kuno. Tanggal Tahun Baru Kamboja pada
2012. Robam Trot (Tari Troddi) memiliki arti membuang ketidakberuntungan di
tahun lalu dan mengharapkan kehidupan yang lebih baik di Tahun Baru. Kadang
tarian ini juga dibawakan untuk meminta hujan selama musim kemarau. Penari
biasanya terdiri dari 16 orang, baik pria dan wanita.
Ø Musik Tradisional Kamboja
Seperti tarian-tarian tradisional, beberapa instrumen
musik tradisional Kamboja juga terlihat pada dinding-dinding kuil di era
Angkorian, yang digambarkan pada relief timbul. Beberapa instrumen musik
tradisional mereka sangat mirip dengan alat musik tradisional Jawa, seperti
“gamelan” Jawa. Di antara musik tradisional Khmer, seperti Pinpeat, Mohori, Phleng Kar (musik perkawinan Khmer), dan
Phleng Arak (lebih sering dimainkan
untuk memberi penghormatan pada leluhur mereka)
ü
Pinpeat
“Pi” mengacu pada alat musik dari buluh dan ‘peat’
mengacu pada alat musik perkusi. Pinpeat biasanya dimainkan untuk mengiringi
penari tradisional Khmer, dan juga selama acara keagamaan. Saat mengiringi
penari Khmer, Pinpeat merupakan cara berinteraksi antara musisi, penari, dan
vokalis.
ü
Mohori
Pada dahulu kala Mohori dipentaskan di Kerajaan
Istana, sama seperti Pinpeat walaupun terkadang dimainkan juga di beberapa
desa. Walaupun instrumen musik yang digunakan mirip dengan Pinpeat, instrumen
utama Mohori terdiri dari dua jenis Roneat dan dua jenis Tro (biola Khmer).
B.
SEJARAH NEGARA KAMBOJA
Perkembangan
peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama abad ke-3,4 dan 5 Masehi,
negara Funan dan
Chenla bersatu untuk membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai
hubungan dekat dengan China dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika
Kerajaan Khmer dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13.
Kerajaan Khmer
masih bertahan hingga abad ke-15. Ibukota Kerajaan Khmer terletak di Angkor,
sebuah daerah yang dibangun pada masa kejayaan Khmer. Angkor
Wat, yang dibangun juga pada saat itu,
menjadi simbol bagi kekuasaan Khmer. Pada tahun 1432,
Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan Khmer memindahkan ibukota
dari Angkor ke Lovek, dimana Kerajaan mendapat keuntungan besar karena Lovek
adalah bandar pelabuhan. Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh
Thai dan Vietnam, dan juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah
Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594.
Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam
secara bergilir. Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai,
mencari perlindungan kepada Perancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom
menandatangani perjanjian dengan pihak Perancis yang isinya memberikan hak
kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya,
kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian
perbatasan oleh Perancis dan Thai.
Kamboja
dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953,
sebagai daerah dari Koloni Indochina. Kamboja Perancis merupakan
bagian dari kolonial potektorat Kekaisaran Perancis di Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 1863 ketika Raja Kamboja Norodom meminta Perancis agar Kamboja dijadikan sebagai
protektoratnya. Pada tahun 1867, Siam
(Thailand) meninggalkan kedaulatan atas Kamboja
dan protektorat Perancis secara
resmi diakui di Kamboja.
Kemudian Kamboja diintegerasikan ke dalam Indochina Perancis pada tahun 1887 bersama dengan protektorat koloni Perancis di Vietnam (Cochinchina, Annam dan Tonkin). Pada tahun 1946,
Kamboja diberikan pemerintahan sendiri oleh Uni Perancis dan statusnya sebagai
protektorat dihapus pada tahun 1949.
Kamboja kemudian meraih kemerdekaan pada tahun 1953 melalui Persetujuan Jenewa setelah
penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari
Perancis pada 9
November 1953.
Kamboja menjadi sebuah kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan Raja Norodom
Sihanouk.
Pada saat Perang
Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk netral. Hal ini tidak
dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon Nol dan
Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk menyingkirkan Norodom
Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom Sihanouk memutuskan untuk
beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali
tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara
timbul di Kamboja.
Khmer Merah
akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah format Kerajaan
menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol
Pot. Mereka dengan segera memindahkan
masyarakat perkotaan ke wilayah pedesaan untuk dipekerjakan di pertanian
kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan
yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat
rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja. Pada
November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk menghentikan genosida
besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya, pada tahun 1989, perdamaian
mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris. PBB memberi
mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon
Nol. Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing
setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang setelah
sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997.
C. KEHIDUPAN
SOSIAL KAMBOJA
Kamboja
merupakan negara yang berpenduduk nomor dua terkecil di Asia Tenggara
dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Mayoritas negara-negara lainnya di
Asia Tenggara memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak daripada Kamboja.
Pada tahun
1975, Selama empat
tahun masa kekuasaan dari Khmer merah, jumlah penduduk menurun drastis
menjadi hanya 6 juta jiwa, banyak dari mereka yang di bunuh oleh khmer
merah tetapi ada juga yang kelaparan dan ada pula yang bermigrasi dalam
jumlah yang cukup besar, terutama orang-orang dari etnik Vietnam. Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja adalah dari etnik Khmer, sekitar
85% dari jumlah keseluruhan penduduk kamboja. Sisanya adalah orang dari
etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnikCina, dan sekitar
100.000 muslim Cham, serta yang terakhir adalah beberapa dari suku
primitive.
Bahasa resmi
penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa
Prancis, sebagian besar penduduk beragama Buddha. Sebagian besar penghidupan
penduduknya di sektor pertanian. Hasil pertanian di Kamboja adalah beras,
jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain sebagainya. Sedangkan
hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja
adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak.
Mata pencaharian sebagian besar
penduduk Kamboja bertani, buruh, dan mencari ikan. Penghasilan rata-rata
masyarakat Kamboja, di luar Phnom Penh, $20 atau 82.000 Riel (mata uang
Kamboja), setara dengan Rp 190.000 per bulan. Namun, di desa dan
kampung-kampung, masyarakat amat menggemari transaksi menggunakan Dollar.
Terlebih dengan para pendatang.
D. POLITIK DAN PEMERINTAHAN KAMBOJA
1.
Sejarah
dan Bentuk Pemerintahan Negara Kamboja
Indo Cina yaitu
bagian timur jazirah tenggara terdiri atas negara-negara Vientiane, Kampuchea,
dan Laos. Sebelum Perang Dunia II, bagian negara-negara ini menjadi jajahan
Perancis. Tetapi perkembangan setelah Perang Dunia II, sebagai akibat
perjuangan kemerdekaan dari penduduk di negara-negara ini terbentuk tiga
negara, yang masing-masing mempunyai masalahnya sendiri-sendiri sebagai negara.
Keadaannya semenjak merdeka benar-benar tidak menguntungkan. Negeri ini selalu
dirundung peperangan. Jutaan manusia telah menjadi korban keganasan perang.
Republik Rakyat Cina dan Rusia berpengaruh besar pada negara Kampuchea.
Pemerintahan Kampuchea menggunakan sistem komunis yang khusus. Partai komunis
menggunakan lembaga administrasi publik untuk pemerintahan negara. Partai
komunis atau Partai Revolusioner Rakyat Khmer (KPRP) merupakan satu-satunya
organisasi politik legal. Sebagai kepala negara adalah presiden dewan negara,
sedangkan kepala pemerintahannya adalah ketua dewan menteri atau perdana
menteri. Kampucha resmi berintegrasi dengan ASEAN pada 30 April 1999, dan
menjadi Negara di kawasan Asia Tenggara yang terakhir bergabung ke dalam ASEAN.
Adapun nama resmi pemerintah yang berkuasa sekarang adalah Republik Rakyat
Kampuchea yang beribu kota di Phnom Penh.
2.
Bentuk
Pemerintahan & Sistem Pemerintahaan Kamboja
Kerajaan Kamboja
adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara
ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh
Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Bentuk pemerintahan suatu negara
yang dipimpin oleh seorang raja namun kekuasaan raja dibatasi oleh
Undang-Undang dasar (konstitusi).
Berdasarkan
konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi
liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat Kepala Negara
menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin
oleh Perdana Menteri dengan dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam
Dewan Menteri ( Council of Minister ).
Kamboja
merupakan parlemen bikameral, Dewan Nasional Kamboja (123 kursi yang dipilih
langsung untuk jangka waktu 5 tahun) dan Senat (61 kursi; 2 dipilih oleh
monarki, 2 dipilih dewan nasional, 57 dipilih oleh parlemen dan perwakilan
masyarakat untuk jangka waktu 5 tahun). Negara Kamboja memiliki 3 partai
politik utama, yaitu Partai Rakyat Kamboja, Funcipec, dan Partai Sam Rainsi.
Partai Rakyat Kamboja yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hun Sen, adalah partai
yang berkuasa saat ini. Pada tahun 2004 setelah melakukan musyawarah dalam
pertemuan tahunan negara, Partai Rakyat Kamboja dan Partai Kerajaan Funcipec
bergabung membentuk kekuatan.
E. PEREKONOMIAN
NEGARA KAMBOJA
Pertumbuhan ekonomi
Kamboja didukung oleh empat sektor utama yaitu, pertanian, pariwisata, garmen
dan properti. Pendapatan
per kapita di Kamboja adalah 1.266 Dollar AS per tahun. Jumlah ini
di dapat berdasarkan sistem
pengukuran baru, yang digunakan oleh organisasi-organisasi internasional
seperti Bank Dunia.
Perekonomian
Kamboja sempat turun pada masa Republik Demokratik berkuasa. Tapi, pada tahun
1990-an, Kamboja menunjukkan kemajuan ekonomi yang membanggakan. Pendapatan perkapita Kamboja meningkat drastis, namun peningkatan ini
tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara - negara lain di kawasan ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 %
pada tahun 2001. Agrikultur masih menjadi andalan utama kehidupan ekonomi
masyarakat terutama bagi masyarakat desa, selain itu bidang pariwisata dan tekstil juga menjadi bidang andalan dalam perekonomian di
Kamboja.
Setelah beberapa dekade terbelit
perang dan konflik, kini Kamboja menikmati pertumbuhan ekonomi yang mencapai 10
persen pertahun selama lima tahun terakhir. Namun, pada tahun 2009 pertumbuhan
ekonomi Kamboja turun drastis menjadi 0.1%. Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi telah menurunkan tingkat kemiskinan dari 47% pada tahun
1994 menjadi sekitar 30% pada tahun 2009. Dengan demikian Kamboja telah
berhasil menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 1% setiap tahunnya. GDP per
kapita meningkat dari US$ 247 pada tahun 1994 menjadi US$ 693 (2009) dan
diprediksikan sebesar US$735 (2010).
Produk utama
sektor pertanian Kamboja adalah padi. Pemerintah Kamboja telah berhasil
meningkatkan kapasitas produksi padi sebanyak 2,6 ton per hektar selama tahun
2005-2008. Pada tahun 2008, Kamboja berhasil memproduksi 7,17 juta ton padi.
Pada tahun 2009 Kamboja dapat memproduksi 8 juta ton beras.
Pemerintah
Kamboja akan terus mendorong peningkatan produktivitas tanaman dari 2,6 ton per
hektar menjadi 3 ton per hektar. Pemerintah juga akan melakukan diversifikasi
pangan dengan mendorong peningkatan produksi maizena, kacang-kacangan,
singkong, kentang, sayur-sayuran, soya bean dan tebu.
Guna mendukung trend peningkatan sektor pertanian, pada
bulan April 2010, PM Hun Sen mencanangkan kebijakan pertanian baru yang
dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya padi, antara
lain dengan meniadakan lisensi ekspor untuk beras serta berbagai insentif
investasi bagi sektor pertanian.
Sektor garmen merupakan salah satu sektor unggulan yang selama
ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Kamboja. Pada
tahun 2008, sektor garmen menyumbangkan 15 persen dari GDP Kamboja dan 65
persen dari total ekspor Kamboja. Neraca perdagangan Kamboja
sampai dengan tahun 2008 masih didominasi ekspor sektor
garmen Kamboja yang tercatat mencapai USD 2,9 milyar, sedangkan impor
garmen Kamboja sebesar USD 1,298 milyar. Pasar utama bagi garmen
kamboja adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa dengan 90% dari
produknya diekspor ke kedua wilayah ekonomi tersebut.
Hasil perekonomian negara kamboja yaitu:
1. Sektor Pertanian .Kamboja merupakan negara agraris dengan hasil pertanian
yang utama adalah padi di daerah sepanjang Sungai Mekong dan Danai Tonle Sap.
Hasil pertanian lainnya adalah jagung, lada, umbi-umbian, sayuran, tembakau,
gula, kedelai, dan buah-buahan.
2. Sektor Pertambangan . Sektor pertambangan menghasilkan
mineral utama seperti: emas, besi, batu bara, dan timah.
3. Sektor Perdagangan . Ekspor utama Kamboja adalah karet, beras, lada, dan kayu, sedangkan
impor utama adalah bahan makanan, mesin-mesin, obat-obatan, tekstil, pupuk,
peralatan listrik, dan bahan kimis.
4. Sektor Pariwisata .Salah satu daya tarik bagi wisatawan adalah kuil
Angkor Wat yang termasuk salah satu keajaiban dunia, berada di kaki Gunung
Dongkrak.
5. Sektor Perhubungan .Kamboja mempunyai bandara internasional di Pochentong,
serta mengandalkan jaringan kereta api dalam melakukan aktivitas transportasi
darat. Untuk transportasi sungai, masih mengandalkan perahu dayung dan ferry.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kamboja
yang mempunyai nama lain Kampuchea (bahasa Khmer), Cambodge (bahasa
Perancis), Cambodia (bahasa Inggris), merupakan suatu negara yang terletak
di Semenanjung Indocina bagian barat daya. Secara geografis, Negara yang
mempunyai luas wilayah 181.035 kilometer ini terletak diantara 10-150 LU
dan 102-1070 BT. Kemudian
Negara kamboja menganut sistem dan bentuk pemerintahan parlementer dan monarki
konstitusional dengan bentuk Negara kesatuan.
Ditinjau
dari segi ekonomi, Kamboja termasuk negara agraris dengan beras dan
garmen sebagai komoditas utamanya. Dari
segi sejarah, Kamboja sebenarnya memiliki petualangan sejarah, Kamboja
dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953,
sebagai daerah dari Koloni Indochina. Kamboja Perancis merupakan
bagian dari kolonial potektorat Kekaisaran Perancis di Asia Tenggara. Didirikan pada tahun 1863 ketika Raja Kamboja Norodom meminta Perancis agar Kamboja dijadikan sebagai
protektoratnya. Pada tahun 1946,
Kamboja diberikan pemerintahan sendiri oleh Uni Perancis dan
statusnya sebagai protektorat dihapus pada tahun 1949. Kamboja kemudian meraih kemerdekaan pada tahun 1953 melalui Persetujuan Jenewa setelah
penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari
Perancis pada 9
November 1953.
Kerajaan Kamboja
adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara
ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh
Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Bentuk pemerintahan suatu
negara yang dipimpin oleh seorang raja namun kekuasaan raja dibatasi oleh
Undang-Undang dasar (konstitusi).
Berdasarkan
konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi
liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat Kepala Negara
menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin
oleh Perdana Menteri dengan dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam
Dewan Menteri ( Council of Minister ). Negara Kamboja memiliki 3 partai politik
utama, yaitu Partai Rakyat Kamboja, Funcipec, dan Partai Sam Rainsi. Partai
Rakyat Kamboja yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hun Sen, adalah partai yang
berkuasa saat ini. Pada tahun 2004 setelah melakukan musyawarah dalam pertemuan
tahunan negara, Partai Rakyat Kamboja dan Partai Kerajaan Funcipec bergabung
membentuk kekuatan.
DAFTAR PUSTAKA
Cipto Bambang, Hubungan internasional di Asia Tenggara : teropong terhadap
dinamika, realitas, dan masa depan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.
Gerhard Robbers, Encyclopedia
of World Constitutions (New York: Facts on File Inc., 2007).
Wikipedia. 2015. Kamboja. (Online) Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja (diakses 14 Maret 2015 17:00 wib)
Santoso, Imam. 2013. Kamboja Geografi Asia Tenggara. (Online) Tersedia: http://imam2992.blogspot.com/2013/10/kamboja-geografi-asia-tenggara_5721.html (diakses 14 Maret 2015 17:24 wib)
Satria Krisnaditya Permana. Jakarta 2015.
Perkembangan Demokrasi Kamboja, Universitas Nasional,
Komentar
Posting Komentar